SAUH
padang matamu mekar jauh
ilalang bersembunyi di sana
tetap air matamu buah sauh
mendaki ngarai fana
***
HALUS
berulam daun lugu kau dapat dari tebing
sakit, mekar mawar pada lazuardi
dada, tubuhmu bagai sifon
warna, mulus rapi beledu raga
***
ANTOLOGI
puisi ini mungkin tak harus dicatat
untuk sampiran pantun ketat
tapi entah namamu yang perlu tertata
pada akhir kata, sebuah cerita
***
NILAM
pada karang ombak ditegaskan
pecah meluruh warna pilu
sungguh rindu terkatakan
untuk sayap nilam berpiuh
***
TERKA
terkalah aku, dibalik kata
sebuah cerita, beranak makna
dalam rima, sebuah bunyi
sebuah nyanyi!
***
YAKSA
kahyangan bernapas, untuknya
nirwana melekuk, mencari
selat kasih melewati
subur dan kaya hati
24 April 2012
0 comments:
Posting Komentar