Pintu kepalaku menjeblak. Senyap
malaikat di pundak kiriku mengerang--
hangat-dingin badan hilang
dan seperti yang engkau katakan;
malaikat -- aku sudah letih, tak tahan
sudahi dulu, ini permainan.Aku mohon.
kau adalah dadu hitam-putih tergeletak
di atas lanskap catur, bersama bidak-bidak.
Aku bidaknya--pion. Dan aku di-skakmat
badanku sendiri
sehingga aku harus, kabur-mengungsi.
dari jiwaku. Sang Ratu menatapku jauh
lurus. Satu langkah lagi --terhempas.
tanganku sudah asam, mengirapkan
perisai berat bergetar bagai jentera
bisakah aku minta izin kepada Raja,
aku mau meredupkan gelap lentera?
24 November 2011
0 comments:
Posting Komentar