lampu gantung di atas dirimu
segelas kopi yang penuh masih
lekat kau pandangi dengan hangat
tepi-tepi bubuk menari di bibirnya
asap mengepul di hulu, bayang-bayang
yang berlalu
Ah.! gelas itu kau tumpah
perasaanmu juga
air matamu juga
dalam satu kedip berteriak
malam itu masih harum pekat
air mata jadi genangan hitam
di lantai beku warna coklat
cuma tinggal dirimu di sebelahku
diperas kopi tersedu-sedu
aku masih diam
Ya, diam!
menunggu kopi lain untuk kau tenggelam
3 September 2011
0 comments:
Posting Komentar