: Rayyan Handrisa
Aku membutakan mata; untuk meminta
untuk percaya, melihat jua.
Mengingat,
ingat dentang suara
jeritan dalam dari jantung
terjal gema-gema relungku.
ketika rasa tak kuasa, melingkupi cahaya
memaku keyakinanku
memajuh seluruhku.
tertinggal atas memalu; kebawah
gelap palung.
Palung derita dan ketakutanku.
jauh dibalik lubang kelam ini
jatuh secahaya;
menengadah kepala
kaburku dari neraka diri
secepat menyadari,
kaulah cahaya ini.
Apa aku sesungguhnya harus bersyukur? atas
kecentang-perenangan indah garis perdu?
Di waktu arona menangkup sinar merdu
ku kan berdiri di tepi malam lalu
mengecualikan desau kesabaranku
untuk meregang surat dalam hidup daku.
Puisi saduran "The Epistle" karya Rayyan Handrisa P.S. http://inquiry-the-new-dawn.blogspot.com/2011/03/epistle.html
0 comments:
Posting Komentar