Hidup itu semacam permainan. Kalah atau menang, itu sebuah suratan.

26 Jun 2011

Resensi Buku: To Kill A Mockingbird (Harper Lee)







Berlatar belakang di negara bagian Alabama pada tahun 60-an, dimana ketidakadilan rasial masih menjadi isu yang hangat disana, Scout Finch; seorang gadis berumur 8 tahun menjadi tokoh utama dalam novel ini. Hidupnya berubah total ketika ayahnya yang seorang pengacara, Atticus Finch, membela seorang kulit hitam. Dilanda terpaan kecaman dari seluruh penduduk di Maycomb County, Scout dan kakaknya; Jem Finch menyadari bahwa seringkali prasangka membutakan manusia sehingga menghapus cinta yang kadang tumbuh dari keadilan terhadap sesama, tanpa memandang asal muasalnya.

Harper Lee menciptakan kisah yang indah ini tanpa tanggung-tanggung. Diceritakan dari sudut pandang seorang gadis berumur 8 tahun, dalam tema yang radikal novel ini banyak diselipi kejenakaan anak-anak Atticus, serta adegan-adegan dalam novel ini yang menyentuh. Mulai dari kengerian Scout dan Jem ketika melewati rumah Boo Radley, yang mereka yakini adalah tetangga yang akan menusukkan gunting ke kaki mereka, serta interaksi-interaksi mereka kepada tetangga-tetangga sepanjang jalan, seperti Miss Stephanie, Miss Maudie, serta kebiasaan-kebiasaan aneh keluarga Cunningham dan Ewell. Scout dan Jem juga selalu ditemani oleh Dill, keponakan Miss Rachel yang jatuh cinta kepada Scout dan menambah kelucuan dalam novel ini. Ending novel ini benar-benar "wah", pamungkas yang sempurna bagi novel seindah To Kill A Mockingbird.

Novel ini sangat direkomendasikan untuk siapa saja.

rating: 9.25/10

Oleh Muhammad Farhan Maulana

0 comments:

Posting Komentar