Di penghujung lagu, penyanyi tersebut menarik
nafas panjang. Pikirnya tak ada yang mendengar.
Tapi tidak. Itu sungguh bingar, bagi yang pernah
memetakan jalur hatinya, pikir suaminya, dulu.
Lukisan itu tiada yang tahu, apa yang sesungguhnya
tergurat pada kening pelukisnya. Warna baur, gambar
berjelujur. Penikmat terperangah, tapi tidak. Tidak
bagi yang pernah dilukisnya, kenang istrinya, dulu.
Potret di ruang tamu, berdebu. Dulu mereka
tak pernah tahu. Sekarang mereka jauh seperti Desember
dan Januari. Terpisah dalam sebuah kalender.
dan airmata telah lama menguap, mengecupi pipi-pipi
di dalam palung, mereka bersembunyi, masih menyimpan desah api.
membuncah sepi.
25 Februari 2012
0 comments:
Posting Komentar