Beban berbaris-baris
mengganti bilah rusukku yang teriris.
Aku sendiri yang menggerusnya,
di malam Selasa, tepi malam tak cukup merasa.
Sekarang mudah, sekarang susah.
asal hati tak lekang, tapi rasa mengekang.
Membayangmu adalah siksa,
siksa paling indah.
siksa paling rendah.
Tapi akupun tak punya kuasa.
menampik kejujuran; yang pernah lindap
dan mata rantai mulia
yang dulu sempat mengikat.
sempat.
****
rindu ini sudah terlalu mengendap, ya.
terlalu mengendap. lebih;
terlalu mengendap.
6 Jun 2011
Label:
puisi
0 comments:
Posting Komentar