di pertengahan jalan ini--sambil memegang tanganmu--aku menoleh ke belakang,
di luar ekspektasi, dan di ambang kesadaran.
memoar-memoar kelam
saling berkejaran dan coba menenggelam.
paling kepalaku terpaku
pada cerlang matamu disana -- bukan di sebelahku.
seketika aku termangu, memecah rabu dan menghentikan lagu.
Ya,
pada dirimu di belakang sana,
yang bibir merahnya berpagutan
dengan dirinya,
bukan diriku.
memoar-memoar kelamnya
bak timah panas yang mengurai segala tanya
dan mendera perasaan
menelikung kaki dan tangan.
serta barah dan luka,
bersimbah dengan keraguan.
.
sambil berjalan,
aku menggengam mawar -- sambil menggenggam tanganmu -- berdarah
jatuh terduduk,
sambil menguntai hela tangisan.
31 Maret 2011
0 comments:
Posting Komentar